GINEKOLOGI ANAK DAN REMAJA
Sistem reproduksi pada pasien anak dan remaja berbeda dengan pasien dewasa, sehingga memerlukan teknik dan perlengkapan khusus untuk pemeriksaan. Masalah ginekologis pada anak dan remaja dapat sangat berbeda dibanding wanita dewasa tetapi mungkin tidak kalah serius.
Sistem reproduksi pada pasien anak dan remaja berbeda dengan pasien dewasa, sehingga memerlukan teknik dan perlengkapan khusus untuk pemeriksaan. Masalah ginekologis pada anak dan remaja dapat sangat berbeda dibanding wanita dewasa tetapi mungkin tidak kalah serius.
Baik anatomi maupun  fisiologi sistem reproduksi akan berubah dari keadaan terstimulasi  hormon pada bayi baru lahir menjadi keadaan relatif bebas estrogen pada  anak kecil hingga berkembangnya kewanitaan selama masa remaja.
PERTIMBANGAN ANATOMIS DAN FISIOLOGIS
Bayi baru lahir
Sistem reproduksi bayi perempuan yang baru lahir sudah mengalami stimulasi berkepanjangan oleh hormon ibu yang didapat secara transplasenta.
Dengan pemotongan tali pusat, kadar hormon ini akan turun, disertai kembalinya efek hormon ini perlahan – lahan selama bulan – bulan pertama kehidupan. Tunas payudara ditemukan pada sebagian besar bayi perempuan baru lahir dan beberapa akan memproduksi susu jika dipijat.
Bayi baru lahir
Sistem reproduksi bayi perempuan yang baru lahir sudah mengalami stimulasi berkepanjangan oleh hormon ibu yang didapat secara transplasenta.
Dengan pemotongan tali pusat, kadar hormon ini akan turun, disertai kembalinya efek hormon ini perlahan – lahan selama bulan – bulan pertama kehidupan. Tunas payudara ditemukan pada sebagian besar bayi perempuan baru lahir dan beberapa akan memproduksi susu jika dipijat.
Pemijatan payudara  sebaiknya dihindari untuk mencegah infeksi atau diproduksinya susu yang  berkelanjutan. Saat lahir, klitoris tampak menonjol dengan indeks  klitoris <0,6cm2 (indeks klitoris = panjang dalam sentimeter x lebar  dalam sentimeter).
Labia minora besar dan dapat menonjol melewati  bulbus labia mayor. Himen tampak jelas dan berwarna merah, melindungi  vagina yang panjangnya rata – rata 4 cm. Dapat terlihat jelas adanya  sekret vagina berwarna keputihan yang berupa lendir dan sel – sel yang  terkelupas dengan pH asam.
Uterus dapat membesar (panjang 4 cm)  disertai eversi (melipat keluar) serviks. Endometrium dapat meluruh dan  terjadi perdarahan vagina dalam beberapa hari setelah lahir. Orang tua  dapat diyakinkan bahwa perdarahan ini akan berhenti pada usia 10 hari.
Ovarium belum turun dari abdomen dan tidak dapat diraba pada keadaan normal.
Anak kecil (di bawah 7 tahun)
Dengan sedikit stimulasi estrogen, genitalia eksterna sudah berinvolusi (melipat ke dalam) dibanding walau lahir. Labia mayora mendatar, labia minora menipis, demikian juga himen. Klitoris tidak lagi menonjol tetapi indeks klitoris tetap tidak berubah.
Dengan sedikit stimulasi estrogen, genitalia eksterna sudah berinvolusi (melipat ke dalam) dibanding walau lahir. Labia mayora mendatar, labia minora menipis, demikian juga himen. Klitoris tidak lagi menonjol tetapi indeks klitoris tetap tidak berubah.
Membran mukosa berwarna  merah muda dan sedikit lembap. Diameter pembukaan himen sekitar 0,4 cm.  Panjang vagina kira – kira 5 cm dan sekresinya mempunyai pH basa.  Forniks vagina tidak berkembang sampai pubertas. Oleh karena itu,  serviks berada pada posisi yang berlawanan dengan forniks vagina dan  sulit dilihat atau dipalpasi.
Bila terlihat, ostium serviks berupa  celah kecil. Uterus yang beregresi tidak kembali ke ukuran uterus bayi  baru lahir hingga usia 6 tahun. Ovarium mempunyai banyak folikel yang  berkurang jumlahnya sampai menarche, ketika jumlah folikelnya tinggal  sedikit. Selama waktu ini, ovarium mulai turun ke dalam pelvis minor.
Anak yang lebih besar (7 – 10 tahun)
Dengan kembalinya stimulasi estrogen, mons pubis menebal, labia mayora bertambah besar dan labia minora menjadi lebih membulat. Himen menebal dan pembukaannya membesar hingga 0,7 cm. Mukosa vagina menebal dan vagina memanjang hingga 8 cm.
Dengan kembalinya stimulasi estrogen, mons pubis menebal, labia mayora bertambah besar dan labia minora menjadi lebih membulat. Himen menebal dan pembukaannya membesar hingga 0,7 cm. Mukosa vagina menebal dan vagina memanjang hingga 8 cm.
Korpus uteri membesar terutama  karena proliferasi miometrium. Endometrium perlahan – lahan menebal.  Ovarium membesar dan turun ke dalam pelvis. Folikel membesar, meski tak  satupun yang akan berperan dalam ovulasi, kemudian perlahan – lahan  ukurannya mengecil. Tunas payudara mungkin mulai tampak.
Remaja muda (10 – 13 tahun)
Selama fase perkembangan ini, genitalia eksterna terus berkembang mendekati bentuk dewasa. Kelenjar Bartholini mulai menghasilkan lendir segera sebelum menarche. Pembukaan himen menjadi kira – kira 1 cm. Vagina memanjang men¬adi ukuran dewasa (10 – 12 cm) dan sekresi vagina menjadi asam.
Selama fase perkembangan ini, genitalia eksterna terus berkembang mendekati bentuk dewasa. Kelenjar Bartholini mulai menghasilkan lendir segera sebelum menarche. Pembukaan himen menjadi kira – kira 1 cm. Vagina memanjang men¬adi ukuran dewasa (10 – 12 cm) dan sekresi vagina menjadi asam.
Forniks vagina berkembang. Korpus uteri menjadi dua  kali panjang serviks. Ovarium turun lebih jauh ke dalam pelvis minor.  Perkembangan payudara terus berlanjut, dengan tunas payudara berkembang  menjadi “gundukan” kecil.
Ciri seks sekunder lainnya mulai  berkembang (rambut pubis dan aksila), tubuh menjadi lebih bulat, dan  pertumbuhan remaja yang pesat (growth spurt) dimulai.
Pustaka
Buku Saku Obstetri dan Ginekologi, Oleh Ralph C. Benson & Martin L. Pernoll, EGC.